Rabu, 03 Mei 2017

Cara Memenuhi Kebutuhan Cairan Saat Puasa

Bagaimana Menghitung Kebutuhan Cairan Yang Anda Butuhkan?

Kita selalu dikatakan harus banyak minum. Namun sebenarnya berapa banyak dan berapa kali dalam sehari saya harus minum terlebih saat bulan puasa ini
Untuk memastikan cairan tubuh kita tercukupi, tentunya harus tahu terlebih dahulu bagaimana cara menghitung kebutuhan cairan tubuh.
The Institute Of Medicine mengungkapkan bahwa kebutuhan cairan harian pria dewasa adalah sekitar 13 gelas (3 liter) dan kebutuhan seorang wanita dewasa sekitar 9 gelas (2,2 liter). Akan tetapi kebutuhan ini bisa fleksibel sesuai dengan aktivitas, usia, sakit yang diderita dan kondisi lingkungan.
 Untuk kebutuhan sedang, di mana Anda melakukan latihan atau olahraga yang mengeluarkan keringat dengan durasi pendek, maka anda membutuhkan tambahan air minum sekitar 1,5 – 2,5 gelas (400 – 600 mL) untuk mengganti cairan yang hilang. 
 Sedangkan untuk olahraga dengan durasi lebih dari 1 jam. Anda bisa mengkonsumsi lebih banyak lagi air minum. Tidak ada patokan pasti untuk kondisi ini karena sangat bergantung pada tingkat aktifitas yang anda lakukan.
 Akan tetapi ada point penting di mana sport drinks dengan kandungan sodium lebih diprioritaskan untuk mengganti sodium yang hilang bersama keringat.
 Sekalipun tidak pasti namun coba kita hitung kebutuhan cairan harian sehari – hari karena kekurangan cairan memiliki dampak yang berbahaya.
Caranya adalah dengan menghitung berapa kemungkinan cairan hilang yang dikarenakan menguap dari tubuh ditambah urin output (cairan yang hilang melalui kencing) anda dalam satu hari.
 Minimun Water Needed : IWL + UO
IWL        : Insensible Water Loss
                  15 ml x Berat Badan (aktifitas biasa)
UO         : Urine Output
                  1 cc / kg BB / jam

Sehingga berapa kebutuhan cairan harian bagi seorang pria yang tidak berolahraga dengan berat 70 kg?
IWL        : 15 ml x 70 kg = 1.050cc
UO         : 1 x 70 kg x 24 jam = 1.680 cc
Total      : 2.730 cc / hari 
Bagaimana Anda Mampu Memenuhi Kebutuhan Cairan Ini Saat Berpuasa?
Tidak bisa dipungkiri bahwa puasa sangat berpengaruh pada kadar cairan di dalam tubuh. Dalam kondisi tidak dapat minum selama 12-14 jam, cairan tubuh akan turun sehingga tidak jarang tubuh kita menjadi kelelahan dan sulit berkonsentrasi.
Untuk itu dibutuhkan beberapa strategi memenuhi cairan tubuh selama puasa agar stamina tubuh terjaga dan tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari berpuasa.
Para pakar menyarankan setidaknya minum 8 gelas air putih per hari selama berpuasa. Di mana minimal 2 gelas saat sahur dan sisanya pada jam – jam setelah berbuka puasa. Akan tetapi jumlah dapat disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari.
Sebagai contoh, Anda bisa menambahkan 2-5 gelas air putih apabila Anda bekerja di lapangan di mana suhu lingkungan akan meningkatkan pengeluaran cairan.
Ketimbang soda, infused water sangat membantu anda dalam memenuhi kebutuhan cairan.
Untuk Anda yang memiliki kebiasaan minum kopi atau minuman bersoda, sebisa mungkin cobalah untuk mengurangi jumlah yang dikonsumsi. Hal ini dikarenakan kedua minuman tersebut bersifat mengeliminasi cairan di dalam tubuh melalui urin. Sehingga membuat anda mudah merasa haus saat berpuasa. Hindari untuk mengonsumsi soda sebagai menu berbuka puasa Anda.
 Tips : Hindari untuk mengonsumsi soda sebagai menu berbuka puasa Anda. Minuman bersoda akan membuat Anda merasa lebih cepat puas dalam mengatasi kehausan dimana faktanya tubuh masih membutuhkan cairan yang lebih banyak lagi.
 Tidak hanya itu, minuman berpemanis tinggi juga dapat menyebabkan kadar glukosa dalam tubuh meningkat tajam dan mengganggu sensitivitas insulin. Salah satu akibatnya tubuh menjadi lemas dan tidak nyaman. Ini akan membuat hari-hari Anda menjadi kurang produktif karena tubuh merasa ia tidak mendapat cukup energi.
Terakhir, cairan tubuh tidak hanya diperoleh dari minuman saja. Anda juga bisa mengkonsumsi buah kaya cairan seperti melon, semangka, dan jeruk. Tidak hanya memenuhi cairan tubuh, tetapi juga menjadi sumber energi pada latihan beban setelah berbuka .
Kesimpulan
Cairan merupakan bagian penting dari tubuh, bahkan 70% tubuh terdiri atas cairan. Tanpa disadari, aktivitas setiap hari telah menguras sebagian cairan tubuh sehingga tiap orang wajib memenuhi kebutuhan cairan setiap hari.
 Tidak terpenuhinya kebutuhan cairan maka akan muncul gangguan pada sistem tubuh mulai dari rasa haus, lapas, susah konsentrasi,  sampai dengan kacaunya sistem tubuh secara keseluruhan.
Ada berbagai cara untuk menghitung kebutuhan cairan harian. Setidaknya ada suatu patokan di mana pria dewasa membutuhkan 13 gelas dan wanita dewasa membutuhkan 9 gelas air setiap harinya.
 Tapi jumlah ini masih bisa disesuaikan dengan tingkat aktivitas yang dijalani. Lalu untuk berpuasa, setidaknya 8 gelas air dalam sehari dengan tidak mengkonsumsi beberapa minuman seperti kopi dan minuman berkadar gula tinggi untuk mencegah dehidrasi yang berlebihan.

MENGATASI DIARE PADA BAYI DAN BALITA

Diare merupakan salah satu penyebab kematian bayi tertinggi di Indonesia.
Di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian bayi dengan persentase mencapai 31,4%. Sebesar 25% di antaranya adalah balita berumur 1-4 tahun akibat diare yang berujung kepada kondisi dehidrasi.
Menangani Diare pada Bayi-Alodokter

Apa Saja Penyebab Diare?

Diare pada bayi dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi usus hingga perubahan pola makan, antara lain:
  • Infeksi parasit, bakteri, atau virus. Bayi dan balita yang banyak menyentuh benda yang belum tentu bersih akan rentan terinfeksi karena sering memasukkan tangannya yang kotor ke mulut. Selain itu, kekebalan tubuh mereka yang masih dalam tahap berkembang juga membuat mereka lebih rentan tertular penyakit.
  • Keracunan makanan.
  • Terlalu banyak mengonsumsi jus buah.
  • Alergi terhadap obat-obatan tertentu.
  • Alergi terhadap makanan tertentu.
Bayi yang sudah bisa mencerna makanan padat dan sedang mengalami diare sebaiknya untuk sementara menjauhi makanan yang berminyak, yang berserat tinggi, yang manis seperti kue dan produk-produk susu. Ini karena jenis makanan tersebut dapat memperburuk gejala diare mereka.

Mendeteksi Tekstur Tinja Bayi

Cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini adalah dengan melihat perubahan warna dan bentuk tinja bayi sedini mungkin. Tinja bayi umumnya berubah warna, bau, dan tekstur sesuai dengan bahan makanan yang dikonsumsi. Tinja yang berubah menjadi lebih encer, lebih banyak, atau frekuensinya lebih sering adalah gejala utama diare.
Namun hati-hati dalam membedakannya dengan bayi yang mengonsumsi air susu ibu (ASI) yang umumnya juga memproduksi tinja yang lebih cair. Sebaliknya, tinja yang berbentuk bulatan-bulatan kecil menjadi indikasi kondisi konstipasi.
Berikut ini adalah warna tinja yang dapat menjadi panduan mendeteksi kondisi bayi:
  • Cokelat muda: umumnya ditemukan pada bayi yang mengonsumsi susu formula.
  • Hijau kehitaman: disebut juga mekonium, merupakan tinja yang muncul ketika bayi baru lahir.
  • Hijau kecokelatan: warna tinja bayi yang setelah lahir mengonsumsi ASI.
  • Kuning kehijauan: warna tinja bayi kira-kira lima hari setelah lahir.
  • Warna lain: tinja bayi akan berwarna cokelat pekat jika sudah mengonsumsi makanan padat. Warna ini akan berubah sesuai dengan jenis makanan yang dikonsumsinya.

Mengenali Gejala dan Dampak Diare

Jika bayi Anda berusia kurang dari enam bulan dan mengalami diare, periksakan ke dokter, terutama jika mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
  •  Mengalami muntah-muntah.
  • Terlihat lesu.
  • Tinja berwarna hitam, atau merah karena mengandung darah.
  • Terdapat nanah pada tinja bayi.
  • Sakit perut.
  • Demam di atas 39°C.
Saat bayi diare, keseimbangan air dan garam (elektrolit) di dalam tubuhnya terganggu. Kondisi ini dapat memicu dehidrasi yang dapat mengancam nyawa, terutama pada bayi yang baru lahir.
Terdapat beberapa gejala dehidrasi pada bayi yang patut dikenali dengan jelas:
  • Kondisi mulutnya yang kering.
  • Tidak ada air mata yang keluar saat menangis.
  • Buang air kecil lebih sedikit dibandingkan biasanya.
  • Kulitnya yang terasa lebih kering.
Setiap orang tua perlu mewaspadai terjadinya dehidrasi pada bayi yang sedang diare karena dehidrasi dapat dengan cepat memperburuk kondisi tubuh bayi.

Menangani Dehidrasi pada Bayi

Untuk mencegah kondisi bertambah buruk, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menangani dehidrasi pada bayi:
  • Anda perlu terus memberikan ASI untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
  • Encerkan atau tambahkan air pada susu formula jika bayi tidak mengonsumsi ASI. Jika memungkinkan, ganti susu formula dengan susu bebas laktosa hingga diarenya berhenti. Tubuh bayi lebih sulit mencerna laktosa, sehingga dapat memperburuk diare.
  • Hindari memberikan jus atau minuman berkarbonasi.
  • Berikan oralit  secara teratur bersamaan dengan makanan bayi (ASI, susu formula dicampur air, atau makanan pendamping).
  • Kondisikan ruangannya selalu sejuk dan jauhkan bayi dari paparan sinar matahari agar tidak berkeringat secara berlebihan.
Segera bawa ke rumah sakit jika kondisinya memburuk.

Perawatan di Rumah Sakit

Terutama bagi bayi yang mengalami diare, pada umumnya perlu dirawat di rumah sakit menggunakan infus. Dokter kemungkinan akan memberikan antibiotik atau obat anti-parasit untuk menangani infeksi bakteri atau parasit. Oralit mungkin juga turut diberikan. Oralit adalah cairan yang mengandung elektrolit-elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Mencegah Diare

Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare:
  • Mencuci tangan bayi atau balita secara rutin, terutama setelah bermain.
  • Orang dewasa yang merawat bayi atau balita juga perlu menjaga kebersihannya agar tidak menularkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada bayi.
  • Jaga agar lantai dan benda-benda yang dipegang bayi atau balita Anda selalu bersih.
  • Jika bayi mengonsumsi ASI perah atau susu formula, selalu pastikan kebersihan dan kesterilan botol yang digunakan.
  • Perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang diberikan pada bayi dan balita. Hindari memberikan makanan yang biasa dikonsumsi orang dewasa.

GEJALA DEMAM BERDARAH

Demam berdarah adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Virus ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, ruam, dan nyeri di seluruh tubuh. Sebagian besar kasus demam berdarah yang ringan sembuh dengan sendirinya setelah sekitar satu minggu. Gejala demam berdarah pada anak dan balita tidak selalu muncul. Banyak anak-anak dengan demam berdarah tidak menampakkan gejala, beberapa anak memiliki gejala ringan yang muncul kapan saja dari 4 hari sampai 2 minggu setelah digigit oleh nyamuk aedes yang terinfeksi. Gejala Demam Berdarah biasanya berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Setelah anak-anak mengalami sakit demam berdarah, mereka menjadi kebal terhadap jenis virus tertentu (meskipun mereka masih dapat terinfeksi oleh salah satu dari tiga jenis virus dengue lainnya). Dalam kasus yang jarang terjadi, demam berdarah dapat menyebabkan gejala yang serius yakni Dengue Shock Syndrome (DSS), yang dapat menyebabkan shock dan kematian, oleh karena itu memerlukan perawatan medis segera. Ciri-ciri & Gejala Demam Berdarah Pada Anak dan Balita. Tanda-tanda umum dan gejala demam berdarah pada anak dan balita, antara lain: Mendadak demam tinggi, bisa mencapai 105 ° F (40 ° C) Sakit di belakang mata, nyeri sendi, otot, dan / atau tulang Sakit kepala yang hebat Ruam di sebagian besar tubuh Perdarahan ringan dari hidung (mimisan) atau gusi Kulit mudah memar Terkadang disertai batuk dan pilek, tidak nafsu makan, mual dan muntah serta gatal pada telapak kaki. Gejala demam berdarah pada anak dan Balita umumnya ringan terutama bagi mereka yang baru pertama terinfeksi virus ini. Sedangkan anak-anak yang lebih tua, dewasa, dan mereka yang pernah mengalami infeksi sebelumnya mungkin akan menimbulkan gejala sedang sampai berat. Anak yang mengalami demam berdarah dengue (DBD) berat atau dengue shock syndrome akan memiliki gejala demam berdarah biasa seperti di atas yang berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Akan tetapi setelah demam reda, gejala lain malah memburuk dan bisa menyebabkan perdarahan yang lebih parah, timbul masalah pencernaan seperti mual, muntah, atau sakit perut yang parah, dan masalah pernapasan seperti kesulitan bernapas (sesak). Jika tidak segera di tolong, maka akan mengalami dehidrasi, perdarahan berat, dan tekanan darah menurun dengan cepat (syok), syok yang tak teratasi bisa berujung pada kematian. Oleh karena itu, kenali gejala-gejala demam berdarah pada anak dan balita agar mereka segera mendapatkan pertolongan medis. Diagnosis Demam Berdarah Pada Anak dan Balita Jika anak Anda megalami gejala demam berdarah (DBD) seperti telah disebutkan di atas, segera hubungi dokter. Anda juga harus menghubungi dokter jika anak Anda baru-baru ini berkunjung ke daerah yang lagi musim demam berdarah dan mengalami demam atau sakit kepala parah setelah itu. Untuk menegakkan diagnosis DBD, dokter akan memeriksa anak Anda dan mengevaluasi gejala yang ada. Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan anak dan perjalanan yang dilakukan baru-baru ini, dan jika diperlukan akan mengambil dan mengirim sampel darah anak Anda untuk diuji di laboratorium guna memastikan apakah ada demam berdarah atau tidak. Pengobatan Demam Berdarah Pada Anak dan Balita Tidak ada Obat khusus yang tersedia untuk demam berdarah dengue. Kasus ringan bisa diobati dengan memberikan banyak cairan (minum) untuk mencegah dehidrasi dan banyak istirahat. Penghilang rasa sakit dan penurun panas pada demam berdarah yang terbaik adalah acetaminophen (parasetamol). Penghilang nyeri dan penurun panas yang mengandung aspirin atau ibuprofen harus dihindari, karena dapat membuat pendarahan lebih mungkin. Sebagian besar kasus demam berdarah pada anak sembuh dalam waktu satu atau dua minggu dan tidak akan menyebabkan masalah yang tersisa. Jika seorang anak memiliki gejala demam berdarah yang berat, atau jika gejala menjadi lebih buruk pada hari pertama atau kedua setelah demam hilang, maka harus segera dicarikan perawatan medis. Ini bisa menjadi indikasi demam berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome, yang membutuhkan perhatian medis segera. Untuk mengobati kasus DBD  di rumah sakit, dokter akan memberikan cairan dan elektrolit secara intravena (IV) melalui infus untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah atau diare . Dalam kasus yang lebih berat, mungkin saja transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang. Dalam semua kasus infeksi dengue, baik yang ringan maupun yang berat, hindarkan penderita dari gigitan nyamuk, karena nyamuk yang menggigit tadi akan tercemar virus dan apabila nyamuk tadi mengigit orang lain maka orang itu akan bisa tertular DBD. Usaha ini akan membantu mencegah penyakit menyebar ke orang lain. Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue Tidak ada vaksin untuk mencegah demam berdarah, satu-satunya cara untuk melindungi anak dari penyakit DBD ini adalah meminimalkan kemungkinan mereka digigit oleh nyamuk Aedes. nyamuk aedes penyebab demam berdarah, belang-belang, ketika mengigit badan nyamuk tidak nungging. Untuk mencapai tujuan tersebut, lakukan tindakan pencegahan demam berdarah berikut: Anjurkan anak-anak untuk memakai kemeja lengan panjang, celana panjang, sepatu, dan kaus kaki ketika mereka pergi ke luar, dan menggunakan kelambu di atas tempat tidur mereka. Batasi jumlah waktu anak-anak untuk menghabiskan waktu luar rumah pada siang hari, terutama di jam sekitar pagi dan sore, saat nyamuk aedes paling aktif. Jangan memberikan tempat nyamuk berkembang biak. Nyamuk bertelur di dalam air bersih, jadi singkirkan genangan air yang biasanya terdapat pada ban bekas, tempurung kelapa yang terbuka, barang rongsokan yang tergenang air, dan rajin menguras bak mandi dan mengganti air vas bunga serta tempat minum burung setidaknya seminggu sekali. Sekian pembahasan singkat tentang gejala demam berdarah pada anak dan balita semoga dapat memberi pengarahan yang bermanfaat untuk orang tua yang sayang anaknya.
Bersumber dari: Gejala Demam Berdarah Pada Anak dan Balita - Mediskus

PENYAKIT PADA BAYI DAN BALITA

Terdapat beberapa macam penyakit pada bayi dan balita. Ada yang ringan dan ada juga yang cukup berat. Penyakit yang ringan umumnya dapat ditangani di rumah. Namun, bila sakit berlanjut, sebaiknya Anda membawa bayi ke puskesmas atau dokter terdekat. Berikut adalah beberapa macam penyakit pada balita dan bayi lengkap dengan cara pengobatannya. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Biang Keringat

Biang keringat adalah kelainan kulit pada bayi yang disebabkan oleh kelenjar keringat yang tersumbat. Penyebab biang keringat adalah karena kelejar keringat pada bayi belum berfungsi secara sempurna sehingga dapat tersumbat. Gejala yang umumnya terlihat adalah bayi menjadi rewel karena merasa gatal.
Cara mengatasi biang keringat adalah dengan menaburi bedak bayi pada area yang gatal. Bedak bayi dapat menyerap keringat sehingga kulit menjadi kering. Sebelumnya keringkan tubuh bayi dengan cara mengelapnya dengan wash lap yang telah dibasahi air dingin. Setelah itu lap kembali dengan handuk kering yang lembut, barulah diberi bedak bayi. Jika bayi tetap rewel, berikan bedak khusus yang mengandung calamine dan menthol. Baju bayi yang basah karena keringat sebaiknya diganti.
Cara mencegah biang keringat adalah dengan tidak mengenakan pakaian yang tidak ketat dan pakaian harus terbuat dari katun.

2. Ruam Popok

Ruam popok adalah radang kulit yang biasa terjadi di daerah yang ditutupi popok. Penyebab terjadinya ruam popok adalah karena kulit terlalu sering terkena dengan air seni atau tinja yang terdapat pada popok sehingga kulit tampak kemerahan yang kadang disertai bintil-bintil.
Cara mengatasi ruam popok adalah mengeringkat pantat bayu dengan kain lembut. Kemudian olesi kulit yang terkena ruam dengan salep kulit. Hindari pemakaian sabun mandi dan bedak bayi pada area yang mengalami ruam. Hal itu justru mengakibatkan terjadinya penumpukan kotoran pada kulit. Apabila ruam popok meluas ke tempat lain dan bayi menjadi kesakitan, segera bawa ke puskesmas atau dokter.
Cara mencegah ruam popok adalah dengan menghindari penggunaan popok atau celana yang terbuat dari bahan plastik, karet, wol, nilon, atau bahan lain yang sulit menyerap cairan. Hindari mengikat popok terlalu kuat.

3. Kerak Kepala

Kerak kepala adalah peradangan terutama di daerah kulit yang kaya kelenjar minyak atau kelenjar lemak kulit. Penyebab kerak kepala adalah karena kelenjar minyak yang ada di rambut belum berfungsi dengan baik. Ketika kulit kepala bayi terkena debu dan kotoran, maka kotoran itu akan menempel dan membentuk sisik-sisik halus. Apabila dibiarkan, sisik-sisik halus ini akan menebal dan membentuk kerak (dermatitis seboroik ringan). Kerak ini dapat mengelupas setelah terlepas dari kulit ari.
Cara mengatasi kerak kepala adalah dengan mengoleskan minyak kelapa atau baby oil di bagian kulit yang bersisik. Pijat daerah tersebut secara perlahan dan lembut. Kemudian sisir rambut bayu dengan sisir khusus bayi secara perlahan. Dapat juga menggunakan jari yang sudah memakai sarung tangan yang terbuat dari bahan lembut atau plastik elastis yang halus. Kapas yang steril juga dapat digunakan. Kemudian, cuci rambut bayi dengan menggunakan sampo khusus bayi. Hindari pemakaian air hangat supaya kulit kepala bayi tidak lembap. Jika kerak kepala tidak berhasil hilang, kulit kepala bayi dapat diberi obat yang dapat menekan produksi kelenjar minyak. Jika puncak kepala berwarna merah dan mengeluarkan cairan kuning berminyak, segera bawa bayi ke puskesmas atau dokter.
Cara mencegah kerak kepala adalah mencukur pendek rambut bayi. Lebih baik bila digunduli. Hindari memberi bedak atau talk di kepala karena justru dapat membuat kerak menjadi semakin tebal. Hindari penggunaan topi atau penutup kepala pada bayi kecuali jika memang sangat diperlukan. Jaga suhu kamar bayi supaya tetap sejuk.

4. Infeksi Jamur

Infeksi jamur juga dapat menyerang bayi. Bahkan bayi lebih rentan terinfeksi jamur dibandingkan dengan orang dewasa. Hal itu disebabkan karena kulit bayi lebih tipis sehingga kurang kuat melindungi tubuh. Jamur yang sering menginfeksi bayi yaitu candida, dermatofita, dan Pityrosporum orbiculare.
Cara mengatasi infeksi jamur bergantung dengan gejala. Jika muncul ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, segera bawa bayi ke puskesmas atau dokter. Jika hanya terjadi ruam popok, penanganannya sama seperti cara mengatasi ruam popok. Jika infeksi jamur dibiarkan, maka dapat meluas.
Cara mencegah infeksi jamur adalah dengan menjaga agar kulit bayi selalu bersih, tidak ada keringat, dan tidak lembap. Memandikan bayi secara rutin dan berikan bedak bayi setelah mandi. Gantilah popok jika sudah basah atau kotor. Gunakan pakaian yang terbuat dari katun supaya dapat menyerap keringat dengan baik. Hindari pakaian dan kaos kaki yang terlalu ketat. Gunakan sepatu yang tidak sempit.

5. Eksim

Eksim adalah penyakit pada bayi yang ditandai dengan kulit tampak kemerah-merahan dan terdapat gelembung kecil yang berisi air. Gelembung tersebut dapat membuat bayi gatal saat pecah akibat digaruk. Penyakit ini juga disebut kutu air.
Penyakit ini biasa disebabkan oleh alergi. Oleh karena itu, hindari bayi dari debu dan bulu binatang. Bawa bayi ke dokter terdekat untuk diberikan obat pengurang rasa gatal.

6. Muntah

Muntah pada bayi terjadi karena gerak peristaltik (gerakan otot untuk membawa makanan turun ke lambung) pada kerongkongan bayi yang belum berfungsi sempurna. Penyebab muntah adalah posisi menyusui yang tidak tepat, bayi ditidurkan setelah makan, dan kekenyangan.
Cara mengatasi muntah adalah ketika bayi menunjukan tanda-tanda akan muntah, bayi diberdirikan atau ditelungkupkan sambil ditepuk-tepuk punggungnya. Berikan minum setelah bayi muntah. Hindari memberinya minum saat muntahnya belum selesai karena bisa menyebabkan bayi tersedak.
Cara mencegah bayi muntah adalah dengan memiringkan 45 derajat posisi bayi saat menyusui dengan kepala lebih tinggi daripada kaki. Jangan memberikan minum atau ASI saat bayi menangis, tenangkan terlebih dahulu. Setelah menyusui, berdirikan bayi sambil ditepuk-tepuk punggungnya.

7. Kuning

Kuning pada bayi dapat disebabkan oleh penyakit atau karena organ hati belum berfungsi sempurna. Jika bagian putih mata bayi menjadi kuning saat menyusui, berarti penyakitnya disebabkan oleh penyakit. Segeralah bawa ke dokter apabila kuning pada bayi disebabkan oleh penyakit. Cara mencegah kuning pada bayi adalah dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi.

8. Kembung

Kembung adalah penyakit yang disebabkan karena bayi terlalu banyak menelan angin saat menyedot botol dot sehingga perutnya menjadi kembung. Gejala kembung adalah perut sedikti membesar, bayi menangis keras karena sakit perut, dan sering buang angin.
Cara mengatasi kembung adalah mengoleskan minyak telon ke perutnya. Namun jika disertai demam sebaiknya bayi dibawa ke puskesmas atau dokter.
Cara mencegah perut kembung adalah dengan mengenakan pakaian hangat pada bayi supaya tidak masuk angin.

9. Demam

Demam adalah gejala suatu penyakit seperti batuk, pilek, radang tenggorokan, diare, dan infeksi saluran pencernaan. Cara menangani demam adalah memberinya cairan dan gizi yang cukup, beri bayi istirahat, dan mengompres bayi dengan air hangat. Segera bawa ke dokter jika demam tak kunjung turun.

10. Kejang

Kejang adalah penyakit yang ditandai dengan kontraksi otot yang berlebihan akibat demam tinggi. Cara mengatasi kejang sama halnya dengan cara mengatasi demam.

11. Batuk

Batuk adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernapasan dan juga alergi. Cara mengatasi batu adalah dengan membawa bayi ke puskesmas atau dokter. Hindari memberi es, permen, atau makanan berminyak kepada bayi. Sebaiknya Anda menggunakan masker supaya tidak tertular.

12. Pilek

Pilek adalah penyakit yang umum diderita balita. Hal ini dikarenakan sistem imun tubuh bayi masih lemah. Balita umumnya terkena pilek enam sampai delapan kali per tahun atau dua bulan sekali. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Balita harus banyak istirahat dan beri banyak minum. Berikanlah asupan gizi yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh.

13. Diare

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besarnya yang semakin sering dan feses mencair. Diare umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, alergi susu, dan infeksi lainnya. Gejala diare disebabkan oleh makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, bermain dengan mainan yang sudah terkontaminasi, tidak memasak air sampai matang, kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut, tidak mencuci tangan bayi dengan bersih setelah buang air, dan pencucian botol susu yang kurang bersih. Cara mengatasi diare adalah dengan memberinya oralit dan sup.

14. Kurang Gizi


Penyakit ini disebabkan karena bayi kekurangan gizi yang diperlukan terutama protein. Cara menangani kurang gizi adalah dengan memberikan gizi yang seimbang kepada bayi. Jika tidak mampu membeli susu, ganti dengan telur.

BEBERAPA GANGGUAN REPRODUKSI PADA WANITA

Gangguan reproduksi wanita

1. Menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan normal yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Kebanyakan periode menstruasi pada wanita terjadi sekitar 4 sampai 6 hari. Masalah umum dari menstruasi biasanya adalah telat nya periode menstruasi dan terjadinya dismenore.
Jika wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak normal sudah sepantasnya anda untuk berkonsultasi dengan dokter anda untuk mengetahui bagaimana cara menghilangkan dismenore saat menstruasi tersebut. Penyebab dari telat terjadinya menstruasi adalah hamil, stres, dan konsumsi obat. Namun, jika anda negatif saat tes kehamilan maka bisa jadi anda terkena gangguan hormon tiroid di mana kelenjar tidroid mengalami kekurangan hormon.
2. Penyakit radang panggul
Rongga perut perempuan memiliki jalur langsung dari luar melalui saluran reproduksi wanita. Bakteri dapat masuk melewati vagina dan rahim dan melintasi tabung rahim yang membuka ke dalam rongga perut. Radang panggul sering sekali menyebabkan rasa sakit perut saat sedang bereaksi.
3. Endometriosis dan Adenomiosis
Endometriosis dan adenomiosis adalah dua penyakit sistem reproduksi wanita yang disebabkan olehpertumbuhan endometrium secara tidak normalEndometrium adalah jaringan yang melapisi rahim atauuterus. Ketika jaringan ini terbentuk di bagian lain dari sistem reproduksi seperti di luar rahimindung telur atau tuba falopi. Jika pertumbuhan terjadi ke dalam otot yang mengelilingi rahim, hal itu disebut Adenomiosis. Karena semua jaringan endometrium didorong keluar dari tubuh dengan selesainya siklus menstruasi, pertumbuhan yang tidak normal apat menyebabkan nyeri di perut atau panggul.
4. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah istilah yang diberikan pada infeksi jaringan vulva atau vagina. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti kebersihan yang buruk, penyakit menular seksual, virus, ragi dan bakteri. Terjadinya vagina berbau busuk, iritasi dan peradangan di sekitar vagina, dan kesulitan saat buang air kecil dapat menunjukkan adanya vulvovaginitis.
5. Kanker ovarium
Kanker ini dimulai dalam ovarium dan dapat menyebarkan dalam pelvis dan perut. Beberapa tanda-tanda kanker ovarium seperti sembelit, buang air kecil secara teratur, nyeri di daerah panggul, kehilangan berat badan dan perut kembung. Kemungkinan terjadi lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat keluargasindrom Lynchpayudara.
6. Disfungsi Seksual Wanita
Disfungsi seksual wanita, adalah salah satu penyakit sistem reproduksi khas wanita, penyakit ini terjadi ketika seseorang gagal untuk dirangsang selama hubungan seksual. Gejala lain yang menyertainya mungkin termasuk hasrat seksual berkurang, kesulitan dalam gairah, anorgasmia dan nyeri selama hubungan seksual.
7. Infertilitas wanita
Kesulitan untuk mendapatkan kehamilan, yang disebabkan oleh kurangnya ovulasi. Dan sebab lainnya adalah penyakit sistem reproduksi wanita lainnya. Gangguan ovulasi seperti penyimpangan dalam produksi hormon atau masalah dalam akun ovarium untuk 25% dari kasus infertilitas. Endometriosis, kerusakan pada saluran tuba, tuba uterine atau leher rahim juga dapat menyebabkan infertilitas.
8. Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom ini terjadi ketika ovarium memproduksi terlalu banyak hormon, yaitu androgen. Peningkatan kadar hormon ini dapat menghambat proses ovulasi dan menyebabkan kista pada ovarium. Hal ini juga dapatmenyebabkan infertilitas dengan mempengaruhi pelepasan telur ovarium pada siklus menstruasiBeberapagejala adalah rambut rontok, jerawat, nyeri di daerah panggul, kulit berminyak, dan peningkatan pertumbuhan rambut wajah atau tubuh.
9. Menopause
Monopause adalah situasi di mana wanita tidak bisa lagi hamil secara alami karena tidak ada lagi periode menstruasi. Penyakit ini biasa di alami jika seorang wanita sudah berusia 50 tahun lebih dan tidak ada lagi telur di dalam ovarium nya serta menurun nya jumlah hormon esterogen. Jika seorang wanita sudah memiliki penyakit monopause maka wanita tersebut akan mengalami disfungsi seksual, dan ini terjadi karena sudah berkurangnya jumlah hormon.
10. Myoma
Ini adalah tumor jinak yang tumbuh pada leher rahim dan korpus uterus. Myoma ini merupakan tumor yang paling umum yang sering terjadi pada wanita. Uterus Leiomioma biasanya terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi tingkat yang berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan manusia mungkin memengaruhi pembentukan tumor dan lebih rentan untuk merangsang elemen fibromuskular. Penyakit myoma ini biasanya akan hilang pada wanita yang sudah mengalami monopause.
11. Menorrhagia
Menorrhagia adalah pendarahan berat yang membutuhkan pembalut atau tampon yang lebih banyak dan sering daripada periode menstruasi pada umumnya. Kadang-kadang perdarahan mungkin begitu berat sehingga tidak dapat dikendalikan oleh pembalut atau tampon. Menorrhagia mungkin berhubungan dengan nyeri menyeret di perut bagian bawah. Menstruasi juga mungkin tidak teratur, sekitar 1 dari 20 wanita memiliki menorrhagia teratur. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita menjelang menopause.
12. Kanker rahim
Kanker rahim adalah sebuah tumor kanker yang tumbuh di dinding rahim dan ini biasanya terjadi pada wanita yang sudah berusia 55 sampai 65 tahun. Kanker rahim adalah salah satu kanker yang paling umum dari organ reproduksi wanita di Inggris, dengan sekitar 6.900 kasus baru di diagnosis pada tahun 2005. kanker rahim paling berkembang di endometrium (lapisan rahim). Lebih jarang, kanker terjadi pada dinding otot rahim.
13. Bartholinitis
Yaitu penyakit yang terjadi karena infeksi pada kelenjar bartholintis yang terletak di sekitar vulva. Kelenjar bartholin adalah dua kelenjar seukuran kacang dengan saluran yang terbuka ke vulva. Kelenjar menghasilkan cairan yang melumasi daerah genital selama hubungan seksual. Dalam bartholinitis, salah satu atau kedua kelenjar  terinfeksi. Dalam beberapa kasus, gangguan ini disebabkan oleh bakteri dari kotoran memasuki kelenjar sebagai akibat dari kebersihan yang buruk.
14. Peradangan vagina
Peradangan vagina atau yang sering di kenal dengan sariawan pada vagina terjadi karena disebabkan oleh infeksi jamur candida yang dapat terjadi secara alami di dalam vagina, tumbuh lebih cepat dari biasanya. sariawan vagina tidak serius, tetapi dapat menyebabkan gatal-gatal pada vulva dan vagina.
15. Keputihan
Keputihana adalah cairan yang keluar dari vagina pada wanita. Dan keputihan itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patalogis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi menjelang menstruasi atau setelah menstruasi bisa juga semasa subur datang setiap bulan tetapi tidak dalam jangka waktu lama. Keputihan patalogis biasanya terjadi karena infeksi atau bakteri yang berada dalam atau sekitar vagina.

KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL

Kebutuhan Nutrisi Setiap Trimester Kehamilan

Dalam masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bulan ke 1 hingga ke 3 yang disebut dengan trimester pertama. Bulan selanjutnya yaitu 4 hingga ke 6 merupakan trimester tengah atau kedua, kemudian trimester akhir yaitu bulan ke 7 hingga kelahiran bayi anda. Dalam setiap trimester memiliki pertumbuhan janin yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan berbeda.
Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang harus anda penuhi sesuai dengan trimester kehamilan anda :
1.  Trimester pertama
Umumnya terjadi dari minggu pertama pembuahan hingga minggu kedua belas adalah perkembangan janin untuk kelengkapan organn penting. Pada bulan pertama nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang ekstra. Perkembangan janin membutuhkan asupan kalori yang sesuai sehingga dapat terbentuk pesat. Asupan kalori terkadang tersendat karena adanya mual dan muntah yang dialamii di trimester pertama, sebisa mungkin anda mengalahkannya sehingga gangguan tersebut tidak menghambat asupan nutrisi apalagi karbohidrat. Karbohidrat yang dibutuhkan sebesar 2000 kilo kalori yang bisa didapat dari nasi, roti, gandum, sereal, dll. Kalsium juga memiliki peranan dalam pembentukan tulang rangka janin begitu memasuki minggu ke 7 perbanyak konsumsi kalsium yang didapat dari susu, yogurt dan jenis makanan lain yang mengandung susu.Protein dibutuhkan dalam perkembangan janin di trimester pertama dalam membentuk sel otak. Tambahkan vitamin A, B1, B2,B3 dan B6  dalam tumbuh kembang janin selain itu B12  dalam pembentukan sel darah. Vitamin D dalam pembentukan tulang dan Vitamin E dalam metabolisme yang di dapat di sayuran dan buah-buahan.
2.  Trimester Kedua
Pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat sehingga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pada perkembangan minggu ke 13 hingga minggu ke 18 terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janin yang sangat penting. Pada awal memasuki trimester kedua asupan kalori memang masih perlu ditingkatkan mengingat banyaknya organ yang akan tersusun. Jangan lupakan asupan zat besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel sel darah merah dalam mendukung jantung dan sistem peredaran darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di trimester kedua akhir. Hindari makanan dengan kandungan kafein yang tinggi, makanan dengan kandungan garam yang berlebih dapat memicu kaki bengkak menahan cairan tubuh. Konsumsi pula air yang cukup setiap harinya untuk menghindari sembelit dan wasir yang banyak diderita oleh ibu hamil.
3.  Trimester ketiga
Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang dibutuhkan adalah B6 untuk membantu metabolisme dalam pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf. Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk  mengatur sistem pernapasan dan energi. Yodium tidak kalah penting dalam perkembangan di masa ini untuk proses perkembangan janin dan meminimalisir kemungkinan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan . Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel  baru, pengaturan suhu tubuh dan proses metabolisme.